Usia 24 bagi saya adalah sebuah permulaan untuk melihat
dunia lebih luas. Meskipun pemikiran orang-orang disekitar tidaklah sama
seperti pemikiran saya.
Di usia 24 saya baru saja memulai sebuah rencana-rencana
besar dalam hidup saya dan berupaya mewujudkannya. Belajar sesuatu yang baru
dan memulai suatu hal yang penuh dengan tantangan. Memang kedengarannya seolah terlambat,
usia 24 seharusnya saya sudah bisa mencicipi nikmatnya menjejakkan kaki di
tanah Bromo, bermandi sinar sunset di Pulau Dewata, atau menari meliuk bersama
ikan dan terumbu karang di Lautan Karimun Jawa. Tapi... tunggu dulu, pepatah mengatakan lebih
baik terlambat daripada tidak bukan? Walaupun beberapa dari orang terdekat saya
menganggap bahwa saya sudah terlalu tua untuk memulai mimpi dan rencana itu apalagi
seharusnya saya sudah bisa menyelesaikan gelar sarjana kemudian mencari
pekerjaan yang mapan kemudian menikah.
Apakah itu saja yang bisa dan harus dilakukan seorang gadis
kebanyakan? Menurut saya tidak, dan saya tidak ingin mengikuti alur ‘pakem’
seorang gadis biasa.
Saya memiliki mimpi untuk bisa berkeliling dunia dan tak
ingin mimpi membusuk menjadi mimpi belaka. Saya memang belum memiliki
pengalaman apapun untuk menjelajah tempat-tempat indah di Indonesia, namun di
usia 24 ini saya berusaha untuk mewujudkannya sedikit demi sedikit di tempat-tempat
indah di Tanah Air Indonesia.
Kegiatan rutin yang saya jalani selama ini dan sehari-hari seusai
pulang dari kantor adalah masuk kamar, menyalakan laptop dan menulis sesuatu
tanpa kenal waktu. Saya merasa dunia saya terpusat pada apa yang ditampilkan
dalam layar laptop. Tak ingin berpindah kemanapun walau sejengkal kaki. Hingga
seolah-olah lupa untuk memberi diri sendiri asupan gizi dan nutrisi.
November 2013 adalah hal yang merubah semua cara pandang
saya terhadap kecintaan terhadap dunia yang teramat luas ini. Dengan menaiki
kereta api ketika berangkat ke Jakarta untuk menonton sebuah konser musik dan
menikmati perjalanan dari dalam kereta yang terasa menyenangkan, akhirnya saya
menemukan sebuah passion baru dalam hidup saya.
Passion itu bernama Petualangan.
Banyak sekali kenikmatan dan asiknya naik kereta perjalanan
jauh yang membuat saya selalu rindu pada goncangan di dalam kereta.
Bersosialisasi dengan rekan samping bangku kereta dan saling bercerita tentang
kehidupan masing-masing hingga kedekatan itu membentuk sebuah kisah perjalanan yang
luar biasa. Pengalaman yang takkan terlupa seumur hidup.
Sebelum berangkat ke Jakarta untuk menonton konser,
jauh-jauh hari saya sudah mencoba untuk mengecek tiap hari di website yang
menyediakan info tentang tiket dan jadwal keberangkatan pesawat. Saya melihat
di web Air Asia yang memberikan promo spesial penerbangan dari Jakarta ke Jogja
dengan harga yang sangat terjangkau. Namun apa daya saya terpaksa tak bisa
menaikinya walau sebenarnya saya ingin sekali. Jadwal pekerjaan yang terus
memaksa saya untuk bisa datang hari itu juga membuat saya waswas jika nantinya
penerbangan yang turun di Jogja membuat saya tak bisa tepat waktu di kantor.
Jadi dengan berat hati saya mencari maskapai lain dengan rute penerbangan
langsung Jakarta – Solo dan tentu saja dengan merogoh kocek yang cukup dalam.
Dengan seringnya saya melihat web air asia, saya jadi
semakin tertarik untuk mengunjunginya tiap hari. Apalagi dengan promo-promo
yang ditawarkan oleh Air Asia yang membuat jiwa petualang semakin membara.
Saya ingat betul Ayah saya pernah berkata
“ Pantai Sanur dan Pantai Kuta lebih bagus mana?”
“Semuanya bagus pak, memang ada apa?”
“Suatu saat nanti bawa bapak dan ibu kesana ya. Bapak kepengen lihat pantai di Bali.”
Nyesssss
God, sepenggal kata-kata itulah yang membuat saya ingin
sekali bisa mengajak bapak dan ibu serta adik perempuan saya ke bali dengan
naik air asia. Keluarga saya bukan tergolong keluarga kaya jadi dengan Air Asia
saya optimis bisa membawa keluarga saya kesana dan mewujudkan keinginan Bapak
saya. Sepanjang perjalanan hidup saya, memang belum pernah saya memberikan
apapun yang membanggakan keluarga.
Tak bermaksud untuk melanggar kodrat dan kewajiban sebagai
perempuan, dengan tulisan ini saya berani untuk mengekspresikan kecintaan saya
pada dunia traveling. Dan dengan jiwa pemberani dan mental yang kuat ditambah lagi
dengan pendirian yang teguh saya akan berusaha menapaki dan menyentuh cita-cita
itu satu persatu. Dan inilah...
Perjalanan baru dimulai....
Solo, 31 Agustus 2014
Yang pasti piye banget :D
0 komentar:
Post a Comment